Dari Redaksi
PAGI itu telpon saya berdering. Dari ujung sana terdengar suara yang tidak asing lagi: Abdullah Gunawan, kawan saya yang juga mantan wartawan. “Di mana ni Pak haji,” katanya dengan suara khas. “Saya masih di rumah,” jawabku. Gun – demikian call sign-nya, mengabarkan kalau ia di Tarakan. Gun memang tinggal di Tarakan. Tetapi ia lebih banyak menghabiskan waktu di Tanjung Selor.
Maklum, di sana ia menggarap kebun cukup luas lengkap dengan aneka tanaman. Ada durian, cempedak, langsat, rambutan dan banyak lagi. Meski tumbuh dan dibesarkan dalam dunia jurnalisme, rupanya, Gun punya bakat di bidang pertanian hortikultura. “Saya sudah tiga hari di Tarakan, pak haji,”. “Oh begitu,”? Kupikir masih di Tanjung,” ucapku.
Di ujung telepon itu, Gun mengaku sedang mendirikan sebuah media online yang kontennya sekitar 75 persen pertanian. Media ini pun langsung dilabeli “Paktaniku” yang menurut dia Paktani Kalimantan Utara. “Berapa biaya untuk membuat satu media online”? tanya saya. “Murah Pak haji. Pokoknya gak nyampe jual tanahlah,” candanya.
“Bagaimana kalau kau buatkan aku satu media online”. “Bisa yang penting pak haji siapkan KTP dan NPWP,”. “Baik, kalau begitu kita ketemu di warung kopi biar lebih jelas,” saran saya. Nah, dari warkop itulah saya ditanya Gun: “apa nama medianya pak haji”. “Saya lantas memberi dua nama: “Referensi” dan “Dimensi”.
Namun, ketika kedua nama itu dicek, ternyata sudah dipakai orang lain. Lantas dalam hati saya berpikir, nama apa yang pas untuk sebuah media yang porsi beritanya nantinya didominasi berita-berita “hukum dan kriminal,”? Tiba-tiba saya teringat sebuah cerita fiksi dari Inggris. Tokohnya bernama “Robinhood”. Tokoh ini memang dipersepsikan sebagai penjahat yang merampok harta orang-orang kaya untuk dibagikan kepada orang miskin.
Dari sini mungki ada yang bertanya: mengapa harus memilih “Robinhood”? Secara historis, Robin memang tidak layak diangkat sebagai brand apalagi nama sebuah media. Tetapi secara filosofis, Robinhood merupakan manifestasi sejarah. Sejarah, di mana ketika rakyat di level akar rumput termarjnalkan oleh hukum yang hanya tajam ke bawah.
Maka sesuai namanya, “Robinhood Today” hadir di tengah masyarakat Kaltara sebagai lilin pemandu dalam kegelapan. Menyuarakan kebenara, serta penyanggah tegaknya keadilan bagi para pencari keadilan. Kami paham betul bahwa selama ini masyarakat sulit mendapatkan keadilan ketika harus berhadapan dengan orang-orang mampu.
Tapi kami adalah sahabat. Sahabat masyarakat, serta teman diskusi para praktisi hukum. Kita semua sama di depan hukum (quality before the law). Karena itu melalui media online ini kami mengajak bersama-sama menegakkan keadilan demi terciptanya tatanan kehidupan soal yang lebih baik.
Kami hadir atas perintah (Undang-Undang No.40/1999 tentang Pers). Kami berfungsi sebagai media pendidikan dan sosial kontrol. Kami juga beperan melakukan pengawasan, kritik serta koreksi terhadap hal-hal yang terkait kepentingan umum. Karena itu Robinhood Today bertanggungjawab atas pemenuhan informasi terbaru bagi masyarakat untk mereka ketahui.
Doakan, semoga “Robinhood Today” tetap berada di jalur jurnalisme yang benar dan bermanfaat bagi semua. Tanpa dukungan masyarakat serta bantuan dari unsur para penegak hukum, Robinhood Today tidak akan mungkin bisa berkontribusi bagi terciptanya kepastian hukum dan rasa keadilan. Robinhood Today: “Berjuang Untuk Keadilan”. Ikuti kami!!!(**)