Robinhoodtoday.com – Kamis, 26/9), koalisi partai nonparlemen menanggapi pertanyaan terkait kotak kosong (kokos). Menurut mereka, suara kokos pada pemilihan 27 Nopember 2024 mendatang tetap akan mendapat pengawalan dari partai koalisi nonparlemen bersama dengan masyarakat pendukung dan simpatisan kokos.
“Kami sudah siapkan saksi dan pemantau yang akan bertugas di sejumlah tempat pemungutan suara (TPS). Ini dimaksudkan agar suara pemilih kokos benar-benar terjamin keamanannya,” ujar Lukman yang bernama lengkap, Ir. Lukman H. Ambolala, ST.M.Ling, didampingi dua pengurus parpol nonparlemen lainnya, Abdul Halim Naba dan Abdul Jalil Pawara.
Menurut Lukman, koalisi nonparlemen resmi sebagai pendukung kokos berdasarkan bukti keterdaftaran mereka di Notaris sebagai bentuk legalitas dalam mengawal suara masyarakat yang bersimpati dan mendukung kokos sebagai pilihannya.
Pada pencabutan nomor urut calon peserta pilwali Tarakan beberapa waktu lalu, pihaknya yang tergabung dalam koalisi parpol nonparlemen turut hadir mewakili kotak kosong. Karena itu, kami merasa bertanggunggjawab untuk pemenangan kokos di daerah ini.
Keberadaan kotak kosong, menurut Lukman merupakan bukti matinya demokrasi. Untuk itu melalui gerakan kokos ini, kami ingin menumbuhkan kesadaran masyarakat bahwa demokrasi adalah hak setiap warga negara termasuk hak untuk memilih siapa pun yang dikehendaki.
Ketika ditanya mengenai langkah koalisi dalam mengampanyekan kokos, baik Lukman maupun Abdul Halim Naba sepakat untuk melakukan kampanye bila memang diberi kesempatan untuk itu. “Kalau kampanye terhadap kokos memang ada aturannya, dan komisi pemilihan umum (KPU) menyediakan waktu, tentu kami siap melakukan kampanye,” tegasnya.
Karena itu, koalisi nonparlemen meminta wartawan untuk mengonfirmasi ke KPU mengenai boleh-tidaknya pengusung kokos melakukan kampanye sebagaimana kampanye yang dilakukan oleh pasangan calon lainnya.
Dikatakan, dukungan koalisi terhadap kokos tidak digerakkan oleh siapa pun. Kalau pun misalnya dalam pemilihan nanti suara kokos menang, kami tidak akan dapat apa-apa, kecuali sekadar bangga karena telah memperjuangkan hak-hak rakyat dalam berdemokrasi.
“Kalau kokos menang, kami partai koalisi nonparlemen tidak akan mengajukan siapa pun. Terserah siapa yang akan maju untuk pilkada ulang berikutnya,” ujar Abdul Jalil Pawara yang diamini oleh ketiga rekannya penggiat kotak kosong.
Koalisi ini, juga menampik isu soal adanya pihak di belakang layar sebagai sponsor yang ikut mendanai pergerakan kampanye kokos. “Gerakan kokos benar-benar mandiri. Artinya, biaya itu kami peroleh dari bantuan masyarakat secara sukarela. Bahkan ada yang memasang spanduk dan membuat stiker memakai uangnya sendiri,” tambah Harniati Sirajuddin, yang juga bendahara dalam struktur kepengurusan kokos.
Untuk diketahui, ada lima parpol nonparlemen yang mewakili kokos dalam pencabutan nomor urut beberapa waktu lalu. Kelima partai tanpa kursi di parlemen ini adalah, Partai Ummat, Partai Gelora, Partai Garuda, Partsi PKN dan Partai Bulan Bintang. Partai inilah yang bergerak menyosialisasikan eksistensi kokos sebagai alternatif masyarakat pada pemilihan mendatang.(robinhoodtoday.com).