=Menerawang Pilgub Kaltara (1)
Pemilihan Gubernur Kalimantan Utara, tidak seheboh dengan Pilgub DKI yang hebohnya se Indonesia. Aksi jegal menjegal pasangan calon hingga dugaan pencatutan Nomor Induk Kependudukan (NIK) menjadi aroma yang menyeruak dari mantan ibu kota negara itu.
Tetapi jangan salah, politik jelang Pemilu di Kaltara bukan tidak diwarnai tensi yang tinggi laiknya DKI. Hanya saja, Kaltara tidak disorot buzzer. Medianya juga, kebanyak manut dan memposisikan diri atau tersandera kontrak. Yang seolah-olah menjadi kontrak politik.
Ketengangan politik antara masing-masing bakal pasangan calon, sudah mendekati titik-titik klimaksnya. Waktu pendaftaran makin dekat, form B1 KWK dari partai pengusung belum cukup. Ngeri-ngeri sedap.
Bisa jadi Bakal Calon Gubernur Kaltara akan diisi oleh tiga pasangan calon seperti yang beredar saat ini. Tetapi tidak menutup kemungkinan, bisa terjadi head to head. Malah terakhir yang berkembang, masih ada kemungkinan formasi pasangan itu bakal berubah.
Itulah politik. Tidak ada kata pasti. Kepastian bakal pasangan calon akan kita lihat setelah pendaftaran dan penetapan. Kita tunggu saja. Maneuver politik siapa yang paling joss. (rob1)
